Jumat, 22 Juni 2012

Its a "REAL" Life


"WISUDA"...

saya yakin, hal itu merupakan hal yg paling diimpikan kalangan mahasiswa. terutama mahasiswa tingkat akhir yang suka galau kalo ditanya "kapan wisuda??" :)

Kenapa tidak?? Setelah berjuang bertahun-tahun menaklukan medan kampus yg bisa dibilang gampang2 susah, akhirnya tiba pada satu hari dimana mereka bisa bersorak "I am break free"....... baik itu dari tugas2, seminar, bimbingan, daaannn skripsweet tentunya ( skripsweet ==> bagi yg m'dapat dosen p'bimbing yg baik, lancar dalam bimbingan, dan tidak dapat antrian panjang ketika mau bimbingan) :D

Tapi pada kenyataannya, wisuda itu tidak untuk satu hari saja. Melainkan utk kelanjutan hidup si mahasiswa di masa mendatang. Berawal dari hari wisuda tsb, si mahasiswa pun berubah statusnya, beruntung yg bisa mendapat pekerjaan langsung (b'wirausaha termasuk di dalamnya), bisa disebut pekerja,. Namun yg harus berjuang mengobral ijazah bagaimana???? "pengangguran" lah status nya.

Banyak orang yg menganggap remeh status ini. Tapi menurut saya, pengangguran bukan lah sesuatu hal yg hina, yg bisa di cemooh ato di sindir2. Pengangguran itu menurut saya adalah ketika usaha dan kesempatan tidak bertemu pada satu garis lurus. Boleh d coba koq m'gambar grafik nyaa :)

Percaya ato tidak, pengangguran itu lah yg lebih merasakan 'REAL LIFE' tersebut. Merasakan bagaimana berkali-kali ikut test sana sini, tapi setelah itu tak ada panggilan lagi, merasakan bagaimana semangat nya memulai usaha ketika mendapat ide, tapi tidak didukung dengan modal serta fasilitas pendukung lainnya, merasakan bagaimana menghadapi tekanan batin ketika melihat orang2 berseragam sibuk di pagi hari, dan semua ke-tidak enakan lainnya.

Yupp...

Itu lah yg pernah saya rasakan. 2 bulan pasca wisuda, belum menemukan kesempatan utk bisa mulai bekerja. Semua usaha rasanya sudah maksimal dilakukan, doa pun tak ketinggalan. Putus asa pun pernah hampir menghampiri, ia mencoba mematahkan bangunan semangat yg sudah mulai rapuh. Tapi saya terus melawan nya, karena saya yakin, pada akhirnya, bangunan semangat itu akan jadi penolong untuk terus melangkah. Dan Beruntung saya memiliki orang tua yg tidak pernah menuntut satu apapun. Mereka terus memotivasi dan mencoba meyakini saya bahwa hidup, masa depan sudah ada yg mengatur. We just let it flow... Terus berusaha, terus belajar, terus mencari dan menciptakan kesempatan, dan tentunya terus b'doa. Semua akan ada waktunya.. Semua indah pada waktunya........

Bagi teman2 yg sedang mengalami hal yg sama, jangan menyerah, keep spirit guys..!! Percayalah, Allah sudah punya rencana yang indah untuk tiap2 manusia, dan percayalah bahwa rencana Allah itu lah yang terbaik. Mungkin Allah belum mengabulkan doa-doa mu, dan belum memenuhi keinginan serta pintamu, karena mungkin menurut Allah, apa yg kamu pinta itu belum jadi yg terbaik untuk mu.

Percayalah, msing2 orang sudah punya catatan rezeki nya masing2, dan itu sudah tertulis di Lauhul Mahfuz-Nya. Masalah pekerjaan bukan hanya menyangkut soal IP, keahlian, ataupun tampang , tapi pekerjaan itu menyangkut soal "rezeki", dimana hanya Allah lah yang Maha Tau dan Maha Kuasa atas itu. Sepintar apapun orang tsb, secantik atau s'tampan apapun dia, tapi kalau Allah belum membukakan pintu rezeki nya, mau bilang apa?? Karena nya, be positive.. Serahkan masalah rezeki ini pada Sang Ahli-Nya, sambil terus berusaha, dan meminta pada-Nya, InsyaAllah rezeki yang masih di langit akan turun ke bumi, pintunya yang masih tertutup akan terbuka dengan sendiri nya,,

sekedar curhatan sebelum tidur...

moga bisa jadi sedikit pencerahan :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar