Minggu, 09 Desember 2012

Saatnya Bicara "C.I.N.T.A"


Cinta,, Love,, Liefde,, Amore,, Lieben dan entah bagaimana lagi orang-orang di dunia menyebutnya, merupakan satu hal unik nan menarik yang tak kan pernah bosan untuk dibahas dan dibicarakan.

Kalau bicara soal cinta, tak akan cukup rasanya lembaran kertas ini untuk menampungnya, tak akan terhenti rasanya tangan ini untuk menulis kisah-kisah tentang nya, tak akan bosan rasanya mulut ini untuk terus mengucapnya, dan tak ada orang di dunia ini yang tidak tertarik untuk membahas nya. Yaa,

itulah cinta. Ia hadir dimana saja, kapan saja, dan dalam lingkungan apa saja. Ia tak mengenal ruang, waktu, status, keyakinan, dan segala dinding pembatas lainnya. Karena cinta itu luas, universal, dan tak berbatas.

Cinta bukan hanya milik dua orang pemuda pemudi yang saling tertarik, tapi cinta menyangkut segala aspek kehidupan. Baik itu Cinta pada orang tua, keluarga, teman, pekerjaan, barang, alam, dan yang paling utama adalah cinta pada Nabi Muhammad SAW, dan tentu saja pada Sang Pemilik Cinta itu sendiri, Allah SWT. Cinta yang tulus akan membuat hidup seseorang terasa lebih indah, berarti, bahagia dan berwarna. Ia bisa menjadikan sesuatu yang tak ada menjadi ada, yang tak mungkin menjadi mungkin, dan yang tak bisa menjadi biasa. Melakukan sesuatu hal dengan cinta, akan menghasilkan sebuah pencapaian yang indah pula. Menjalani pekerjaan dengan cinta akan membuat kita enjoy dengan apa yang dikerjakan tersebut. Dan sekarang dalam dunia pendidikan pun sedang digadang-gadangkan metode “teaching with love” (mengajar dengan cinta). Tidak hanya untuk guru sebagai pendidik, tapi juga untuk si murid. Dimana jika sii murid sudah mencintai guru dan pelajarannya, ia akan tertarik dan mudah untuk menerima pelajaran tersebut. Ketika si murid diajar dengan cinta di lingkungan sekolahnya, ia juga akan membawa cinta itu ke lingkungan masyarakatnya, sehingga tidak akan ada lagi tawuran antar pelajar atau bentrok antara pelajar ini dan itu. Begitupun dengan si guru, ketika ia mengajar dengan cinta, tak akan habis kesabarannya untuk terus memacu semangat anak didiknya, tak akan ada kata-kata yang tidak baik keluar dari mulutnya ketika si anak didik belum bisa menyerap pelajarannya, tak akan ada perlakuan kasar darinya ketika anak didik membuatnya jengkel, dan tak kan ada lagi pemberitaan di media tentang perlakuan tak baik dari seorang guru, pahlawan tanpa tanda jasa ini. (Bukankah banyak pemberitaan dii media akhir-akhir ini tentang sikap kurang terpuji dari oknum guru??) Semoga dengan adanya metode ini, dunia pendidikan kita akan semakin baik, maju, dan indah pula hasil pencapaiannya seperti cinta itu sendiri.

Wahh, begitu banyak yaa keindahan cinta itu, namun jika kita menyikapi nya secara berlebihan tidak menutup kemungkinan lhoo anugerah cinta itu berubah menjadi bencana, , (bukankah yang sedang-sedang saja akan lebih bagus, kata Alam Mbah dukun di lagu nya :). Dan menurut saya, cinta yang sehat itu adalah cinta yang dijalani dengan logika bukan dengan perasaan. Cinta yang berlandaskan logika tidak akan pernah merasa kehilangan yang amat sangat ketika barang kesayangannya hilang, karena ia tau itu hanya amanah dan titipan sementara dari Allah. Cinta yang berlogika tidak akan mau melakukan hal-hal gila dan diluar mampunya untuk menyenangkan hati pasangannya, ia tidak akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan perhatian dari pasangannya. Dan ia tidak akan pernah terpuruk dan sedih yang terlalu dalam saat hubungannya berakhir dan pasangannya pergi meninggalkannya. Karena ia tau bahwa orang tersebut bukanlah yang terbaik dan bukan jodoh yang Allah tetapkan untuknya. Dan cinta yang berlandaskan logika adalah cinta yang selalu menghadirkan Allah di ruang hatinya dan menyertakan Allah di setiap waktunya. Karena cinta sejati itu adalah milik Allah dan hanya untuk Allah. Karena cinta Nya abadi untuk setiap manusia, tak kan pernah hilang, meskipun manusia itu pernah melupakan dan meninggalkan Nya,.


Sekarang sudah kutemukan cinta yang jauh lebih besar darimu…

Bahkan hatiku pun tak mampu menerima muatan cinta itu…

Aku terbuai dengan cinta-Nya, cinta…

Alunan kasih sayang-Nya telah menyemai molekul cinta yang dalam di hatiku…

Sungguh harus kutinggalkan engkau, cinta…

Karena hatiku hanya dapat mencintai satu cinta…

Cinta-Nya tak pernah berhenti padaku, sekalipun saat aku meninggalkan-Nya…

Ya, aku memilih cinta-Nya…

Sampai kapan pun, tak akan tergantikan, sekalipun olehmu… cinta…

( Syair : Sonia Faiqah via dakwatuna.com )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar