Sabtu, 02 November 2013

Memaafkan Masa Lalu


Masa lalu ?
Semua orang pastinya memiliki hal yang satu ini, baik itu catatan masa lalu yang kelam, suram, atau mungkin membahagiakan seperti yang ada di roman-roman atau novel picisan.
Bicara soal masa lalu, ada sebagian orang yang penuh semangat untuk mau menceritakannya lagi pada teman, sahabat, atau generasi penerusnya, namun tak sedikit pula yang benar-benar menutup diri dari semua cerita masa lalunya. Kenapa? Mungkin karena ada banyak kesalahan dan kekhilafan yang mewarnai masa lalu tersebut, mungkin pernah tersesat pada jalan suram di masa lalu tersebut.

Namun sebagai insan ciptaan Tuhan yang dikaruniai akal serta pikiran, hendaknya jangan menjadikan masa lalu sebagai penghalang untuk meraih kesuksesan di masa depan. Karena dengan mengutuki masa lalu terus menerus, toh tidak akan merubah kembali apa yang telah terjadi di masa itu, tidak akan menjamin bahwa kita akan sukses atau bahagia jika tidak mengalaminya. Justru sebaliknya, dengan hadirnya masa lalu yang tidak menyenangkan, akan membuat kita lebih menghargai setiap waktu yang ada, sehingga semua perbuatan dan tindakan yang kita lakukan mengarah pada kebaikan dan penuh manfaat.

Lalu pertanyaannya, ketika kita terlanjur memiliki masa lalu yang suram bagaimana? Apakah berpura-pura hal tersebut tidak pernah terjadi atau benar-benar melupakan serta menutup diri dari semua yang berhubungan dengannya? Tidak. Tak perlu menutup diri apalagi melupakan kelamnya masa lalu itu. Kita hanya dituntut untuk memaafkan masa lalu tersebut. Ya, memaafkan masa lalu. Karena hanya dengan itulah beban yang ada di pundak kita akan terlepas tanpa harus berusaha mati-matian untuk menghilangkan semua jejaknya. Karena dengan begitulah kita mendapatkan pemahaman yang baik tentang waktu, kehidupan, dan semua yang kita lakukan. Kita akan paham dan mengerti mengapa dulu kita tidak benar-benar rajin belajar, hingga sekarang mendapatkan pekerjaan yang seharusnya bisa lebih baik misalnya.

Seorang meditator dan Corporate Speaker yang telah banyak memberikan training motivasi di berbagai perusahaan terkemuka, Adjie Silarus pernah mengatakan bahwa “Jika masa lalu kita suram, bukan berarti masa depan kita akan berakhir kelam. Masa depan gemilang bukan ditentukan oleh masa lalu yang cemerlang, namun lebih ditentukan oleh seberapa kuat Anda dapat mengampuni masa lalu”. Karena kebahagiaan akan hadir dengan sendirinya ketika seseorang memilih untuk ikhlas dan mengampuni masa lalu, serta menanamkan rasa bahagia itu dalam hati serta pikiran mereka. Lulusan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) ini mengatakan, bahwa trauma akibat masa lalu ibarat sumber karat yang memenuhi jantung, hati, dan diri seseorang, yang kemudian akan merongrong kesehatan fisik mereka sendiri. Rasa sakit dan trauma yang tidak diatasi, akan membuat seseorang merasa kecil dan sempit di tengah kehidupan yang sebenarnya besar dan luas. Karenanya, bangkitlah. Kamu harus mencari bahagia dengan cara ternyaman yang kamu bisa. Sembuhkan diri kamu, dan hiduplah dengan tenang di masa kini. Ampunilah trauma dan maafkanlah masa lalu itu. Hingga di masa kini dan masa mendatang, kamu tak akan lagi mengulangi kesalahan yang sama seperti dulu dan bisa melangkah pasti untuk menyongsong masa depan yang lebih baik tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar